Latang belakang adanya filsafat



            Faktor apakah yang menyebabkan filsafat muncul dan mewarnai hampir seluruh kehidupan manusia? Ada sejumlah factor yang memotivasi manusia untuk berfilsafat. Pertama ketakjuban, banyak filusuf mengatakan bahea yang menjadi awal kelahiran filsafat ialahh Thaumasia (kekaguman, keheranan, atau ketakjuban). Dalam karyanya yang berjudul metafisika Aristoteles mengatakan bahwa karena ketakjuban manusia mulai berfilsafat. Pada mulanya manusia takjub memandang benda-benda aneh disekitarnya lama-kelamaan ketakjubannya semakin terarah pada hal-hal yang luas dan besar, speperti, pperubahan dan peredaran bulan, matahari, bintang, dan asal mula alam semesta.                                                                              
Latar belakang lahirnya filsafat

                  I

           Istilah ketakjjuban memnunjuk dua hak penting, yaitu bahwa ketakjuban itu pasti memiliki subjek dan objek. Jika ada ketakjuban, sudah tentu ada yang takjub da nada sesuatu yang menakjubkan. Ketakjuban hanya mungkin dirasakan dan dan dialamai oleh makhluk yang lain seperti berberasaan dan juga berakal budi. Mahluk yang diketahui sampai sekarang hanyalah manusia, apakah yang menjadi objek ketakjuban itu, objek ketakjuban ialah segala sesuatu yang ada dan dapat diamati. Itulah sebabnya, bagi Plato, pengamatan terhadap bintang-bintang, matahari, dan langit merangsang manusia untuk melakukan penelitian. Penelitian terhadap apa yang diamati demi memahami hakikatnya itulah yang melahirkan filsafat.       
                                                   
          Begitu pula dalam prespektif Driyakarya, keheranan, ketakjuban atau perasaan ingin tau dalam diri sesorang merupakan motif awal bagi timbulnya filsafat. Keheranan itu dapat berpangkal pada hal-hal yang sangat biasa-biasa saja bunga,phon,burung,kucing. Dan yang teraneh dari semua itu juga tentang manusia itu sendiri, mengapa dan bagaimana hidup dan matinya. Manusia selalu mempersoalkan diriinya sendiri. Bahkan lebih boleh dikatakan ia adalah teka-teki bagi dirinya sendiri, suatu tanda-tanda besar suatu persoalan yang harus  dipecahkan sendiri, siapakah sebetulnya ini. Pertanyaan-pertanyaan itu sering di diktisarkan dengan ungkapan rahasia hidup. Dan merenungkan berfikir yang sedemikian itu selalu mengantar kita kedalam rahasia hidup itu.     
              Ketidakpuasan, sebelum filsafat lahir berbagai mitos dan mite memainkan peranan yang sangat amat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos dan mite berupaya menjjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-sifat peristiwa itu. Akan tetapi mitos dan mite-mite itu makin tidak memuasakan manusia. Ketidakpuasan itu membuat mansuia terus menerus mencari penjelasan dan keterengan yang lebih meyakinkan.              
         Hasrat bertanya, ketakjuban manusia telah melahirkan pertanyaan-pertanyaan dan ketidakpuasan dan manusia yang membuat pertanyaan itu tak kunjung habis. Pertanyaan itu tidak boleh dianggap semelah mata, karena hanya dengan pertanyaanmembuat pengetahuan manusia semakin  maju. Pertanyaan lah yang membuat manusiia melakukan pengamatan,penelitian dan penyelidikan.                                                                                                                                                     
      Keraguan, manusia selaku manusia mempertanyakan sesuatu dengan maksud untuk memperoleh kejelasan dan keteragan mengenai sesuatu yang dipertanyakan itu.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri berfikir Filsafat

Fungsi dan peran lembaga keuangan Syariah

Konstruksi filsafat ilmu