Manusia dan hasrat Ingin tahu

Manusia mempunyai pengetahuan, binatang mempunyai pengetahuan malaikat juga mempunyai pengahuan. Lalu apa bedanya pengetahuan manusia dengan pengetahuan binatang, malaikat atau mahluk lainyya, Bedanya jika pada mahluk selain manusia pengetahuanya bersifat statis, dari masa ke masa tetap begitu saja tidak berubah. Sejak zaman purba sampai sekarang, burung atau lebah dalam membuat sarang sama sekali tidak mengalami perubahan, seperti yang kita lihat hari ini. Tetapi pengetahuan yang dimiliki manusia bersifat dinamis, terus berkembang dari zaman ke zaman, karena manusia mempunyai kemempuan mencerna pengalaman, merefelksi, emnalar dan menelti dalam upaya memahami lingkungannya. Dalam praktiknya kegiatan ini sering tumpang tindih, seperti ketikka kita berusaha memecahkan masalah yang kompleks.

        kemampuan-kemapuan tersebut dimiliki manusia, disebabkan manusia dibekali oleh Allah berupa akal atau rasio untuk berfikir, sementara mahluk lainyya tidak. Manusia berfikir dengan akalnya. Akal memang salah satu keistimewaan yang dianugrahkan Allah kepada manusia rasa ingin tahu. Dari rasa ingin tahunya inilah manusia selalu mempertanyakan segala sesuatu yang difikirkannya, menyaksikan segala sesuatu yang dilihat, dan mencari segala bentuk jawaban untuk permasalahan dan megajukan alternatif pemecahan sesuatu masalah. Aktifitas manusia dalam rangka mencari jawab atau mencari tahu inilah yang disebut dengan aktifitas berfikir. Aktifitas ini dilakukkan manusia secara terus menerus tanpa emngenal henti untuk memenuhi kebutuhan rasa ingin tahunya.

       Kalau dengan akalnya manusia berfikir, maka dengan anugrah Allah yang lain, hati, manusia merasa dan menghayati. dengan akalnya mnusia berfikir dengan hatinya manusia berdzikir. Ulil Albab yang disebutkan dalam surat Ali Imran (3).190-194. yang dapat melihat dan mengambil pekerjaan dari ayat-ayat, kauniyah Nya. adalah mereka yang senantiasa memfungsikan akal dan hatinya berfikir dan berdzikir.

         Menurut Francis bacon, Seorang filusuf renaisance, akal manusia mempunyai tiga macam daya, Yaitu, Ingatan, Imajinasi, dan Fikiran. Daya ingatan menciptakan sejarah, daya imajinasi menciptakan seni, dan daya fikir inilah yang diesebut dengan filsafat. Sedangkan filsafat mempunyai tiga bagian yaitu. Filsafat tentang tuhan atau teologi, Filsafat tentang alam atau kosmologi, filsafat tentang manusia atau antropologi.

       Berfikir adalah ciri khas manusia. Makhluk-makhluk lain tidak mempunyai kemampuan berfikir. Kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lainyya. selain ciri utama sebagai makhluk berfikir (kognisi), manusia juga masih mempunyai potensi lain, yakni perasaan (afeksi), kehendak (konasi), dan tindakan (aksi), atau sring juga disebut dengan daya cipta, rasa karsa dan karya. Denfan potensi tersebut manusia mampu mencipta, mengelola dan mengunag lingkungan sekitarnya ke arah yang lebih baik. Karena itu, dengan semua potensi yang dimilikinya, Tuhan memilih manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi.

       Dengan beragam potensi itulah manusia mempertanyakan, meragukan, dan menjawabnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menyangkut makna dan kedudukan Allah, manusia, dan alam semesta. Manusia tidak merasa puas hanya dengan mmperoleh jawaban yang berisi dari adat-adat, tradisi, dongeng-dongeng, mitos-mitos dan legenda itu tidak sesuai dengan aturan berfikir atau bertentangan dengan akal sehat manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri berfikir Filsafat

Fungsi dan peran lembaga keuangan Syariah

Konstruksi filsafat ilmu